KOPI - Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, gencar melakukan razia terhadap dernaga kapal penumpang dan rumah kontrakan, hotel, dan kendaraan yang melintasi kawasan Tuapeijat, dalam bebrapa waktu terakhir ini.
Menurut Kapolres Mentawai, AKBP. Reko Indro Sasongko, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masuknya teroris ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan menciptakan kondisi yang aman, berdasarkan perintah Kapolri agar semua anggota kepolisian di seluruh Indonesia melakukan razia menyikapi peristiwa ledakan bom di sekitar Sarinah, jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016 yang menewaskan tujuh orang.
"Sepuluh Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, menjadi target razia kami, khususnya rumah kontrakan, hotel dan pendatang baru, semuanya kami periksa. Begitu pun dengan barang-barang dan kendaraan yang lewat atau yang diturukan dari Kapal. Namun hingga kini, kami belum menemukan hal yang mencurigakan," terang Kapolres, Senin (18/1).
Sementara itu, dalam himbauannya, dia meminta pada aparat desa setempat untuk mendata warga pendatang baru.
"Untuk saat ini warga telah memiliki KTP, namun kami akan terus melakukan razia rutin. Kami juga mengimbau pada warga apabila menemukan orang yang mencurigakan, segera melaporkan pada aparat berwajib," pintanya.
Selain itu, lanjut kapolres, dalam gelaran razia tersebut, jajaran Polres mentawai juga mengatisipasi lintas laut Samudra Hindia, baik yang datang dari Medan dan Aceh maupun dari Bengkulu, serta Jakarta yang sampai berlayar ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, untuk di periksa oleh Airud dan juga AL yang bertugas di Kabupaten Mentawai.
Dalam razia tersebut, polisi yang bersenjata lengkap memeriksa semua tas yang datang dari Padang, yang turun dari Kapal Mentawai Fast.
“Operasi ini di Gelar dengan Kekuatan penuh kepolisian Mentawai berjumlah 260 personel, agar Mentawai dipastikan aman dari gangguan teroris. Jika ada teroris masuk, kita akan tindak tegas,” pungkasnya.